Monyet Ekor Panjang, Primata Penghuni Gunung Api Nglanggeran

Monyet Ekor Panjang, Primata Penghuni Gunung Api Nglanggeran

Terjaganya ekosistem hutan yang berada di Gunung Api Purba Nglanggeran atau GAP, membuat habitat hewan yang ada di dalamnya masih terlindungi hingga sekarang. Salah satunya adalah primata endemik Indonesia, monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

Berbeda dengan monyet ekor panjang yang ada di tempat wisata  lainnya yang sudah tidak malu lagi untuk berinteraksi dengan manusia, primata yang hidup di hutan GAP ini masih tergolong pemalu karena mereka memang belum terbiasa untuk berinteraksi dengan manusia. Ditambah lagi dengan lokasi hidup mereka yang memang tinggal di daerah hutan pegunungan, membuat mereka tidak mudah dijangkau oleh wisatawan. Selain itu, mereka juga lebih suka menghindari interaksi dengan manusia dan menyembunyikan keberadaan mereka di tengah-tengah hutan yang masih hijau dan lebat.

Jika Anda beruntung, Anda bisa menjumpai primata ini saat berkunjung ke Gunung Api Purba Nglanggeran. Mereka sering menampakkan diri atau turun ke perkampungan terlebih di musim kemarau, saat persediaan makanan dan air di alam mulai menipis.

Perlu diingat, bahwa meskipun primata ini terlihat tidak berbahaya, tetapi mereka masih tetap hewan liar yang dapat menyerang manusia jika mereka merasa terganggu. Oleh karena itu, usahakanlah tetap berada pada jarak aman ketika Anda ingin berintreaksi dengan mereka atau sekedar ingin melihat atau memotret mereka.

Selain menjadi salah satu indeks kelestarian hutan di GAP Nglanggeran, keberadaan primata endemik Indonesia ini membawa warna lain di kawasan gunung api yang telah non-aktif sejak puluhan juta tahun yang lalu ini.

English trans

Crab-eating Macaque, The Primate Inhabiting Nglanggeran Ancient Volcano

Because of its preserved forest ecosystem, the habitat in Nglanggeran Ancient Volcano is still natural and protected. One of the inhabitants of Nglanggeran forest ecosystem is crab-eating macaque or well-known as long-tailed macaque (Macaca fascicularis).

The crab-eating macaques in Nglanggeran Ancient Volcano forest are quite different from the crab-eating macaques on other tourist destinations. The primates at this place are still shy and hard to approach by tourists rather than the same primates in other places. Moreover, their habitat is also inside of the Nglanggeran forest that is hard to be reached by people. That is why these primates prefer to avoid interaction with humans and hide in the middle of the forest.

If you are lucky, you can see them when they come down from the mountain to farm near the mountain and Nglanggeran residential. They usually do that when running out of food and water sources on the mountain in drought season. 

A reminder from me, although these primates don’t look dangerous, they are still wild animals that can attack humans if provoked. Therefore, tourists are highly suggested to keep a safe distance if they want to interact with the primates.

Apart from being one of the indices of Nglanggeran Ancient Volcano forest sustainability, the existence of these native primates of Southeast Asia adds more color and crowd on the volcano that has been inactive since tens of millions years ago.