Mahasiswa Internasional UNY Semarakkan Kirab Budaya Nglanggeran

Mahasiswa Internasional UNY Semarakkan Kirab Budaya Nglanggeran

Kurang lebih 50 mahasiswa internasional yang sedang menempuh studi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyemarakkan acara kirab budaya dalam rangka bersih desa/rasulan di kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran pada Minggu (13/10/2013). Acara tahunan yang digelar menjelang perayaan Hari Idul Adha ini  bertujuan untuk melambangkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam kirab budaya ini, kelimapuluh mahasiswa berbaur dengan masyarakat, dan dengan sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kirab budaya. Para mahasiswa yang berasal dari berbagai negara seperti China, Myanmar, Thailand, Burundi, Mali, dan Australia ini pun menjadi pusat perhatian karena ini adalah pertama kalinya kirab budaya diikuti oleh peserta dari berbagai negara di dunia. Pada tahun sebelumnya, kirab budaya ini hanya diikuti oleh kelima dusun di wilayah ini saja yaitu Karangsari, Doga, Nglanggeran Kulon, Nglanggeran Wetan, dan Gunung Butak.

Pada kirab budaya ini, arak-arakan peserta kirab berkumpul di lapangan Karang, kemudian berjalan sejauh kurang lebih 500 meter ke Pendopo Kalisong. Para peserta yang terdiri dari anak-anak usia balita hingga lansia dengan antusias mengikuti seluruh prosesi. Tak ayal, ubarampe yang dibawa berupa dua gununngan besar berupa hasil-hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan, serta miniatur singa dan burung garuda ini menyedot antusiasme pengunjung yang memadati sepanjang rute perjalanan. Selain itu, dengan balutan pakaian tradisional dan juga kostum kesenian seperti kostum jathilan dan reog khas Gunungkidul, para peserta berhasil menampilkan unsur kesenian yang kuat, menunjukkan antusiasme masyarakat yang tetap nguri-uri kebudayaan sendiri, di tengah derasnya arus modenisasi dan globalisasi.

Sesampainya di Pendopo Kalisong, arak-arakan disambut oleh Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos. yang dalam sambutannya, menyampaikan rasa bangga dan bahagianya atas prestasi dan perkembangan luar biasa yang dicapai oleh Desa Nglanggeran. “Seni budaya yang adiluhung sebagai warisan nenek moyang merupakan sesuatu yang sangat berharga untuk dipertahankan dan dilestarikan selaku kearifan lokal. Dari prestasi ini, bisa dilihat bahwa pelestarian ini juga bisa diiringi dengan penguatan perekonomian masyarakat, menjadi perekonomian yang maju dan kreatif.  Keberhasilan ini tentunya dicapai berkat dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama melestarikan warisan yang berharga ini,” paparnya.

Di pendopo Kalisong tersebut, para peserta kirab budaya, tak terkecuali para mahasiswa internasional UNY pun unjuk kebolehan dalam menampilkan kesenian. Lagu ‘Suwe Ora Jamu’ yang dilantunkan pun mendapatkan applause dan apresiasi meriah dari para penonton kirab budaya. Para mahasiswa juga sangat antusias dalam sesi ‘ngrayah gunungan’, berebut hasil bumi dengan seluruh peserta kirab. Semoga keikutsertaan para mahasiswa dalam kirab ini akan memberikan mereka pengalaman yang tak terlupakan tentang keberagaman dan keindahan budaya Indonesia. (tw)

Sumber : http://www.uny.ac.id/berita/mahasiswa-internasional-uny-semarakkan-kirab-budaya-nglanggeran.html