Legenda Kampung Pitu

Legenda Kampung Pitu

Kampung pitu adalah sebuah nama perkampungan yang terletak di desa Nglanggeran timur, kecamatan Patuk, kabupaten Gunungkidul. Untuk menuju ke kampung pitu dapat menggunakan kendaraan motor ataupun mobil dan kendaraan memiliki performa yang bagus. Hal tersebut karena akses menuju ke kampung pitu lumayan berat dan belom diaspal, masih berupa tanah dan jalan cor.

 

Asal mula keberadaan masyarakat yang tinggal di kampung pitu ini bermula ketika ditemukanya sebuah pohon kinah Gadung Wulung oleh seorang abdi keraton Yogyakarta. di dalam pohon tersebut terdapat sebuah benda pusaka yang konon  memiliki kekuatan besar. Lalu abdi dalem Keraton Yogyakarta memerintahkan kepada siapa saja yang mampu untuk merawat atau menjaga benda pusaka yang terdapat di dalam pohon kinah dan akan diberi imbalan berupa tanah secukupnya untuk anak-anak keturunanya.

 

Pada waktu itu hanyalah Eyang Iro Kromo yang mampu menjalankan perintah dari Keraton tersebut. Namun setelah beberapa tahun kemudian benda pusaka itu tidak diketahui keberadaanya. Setelah kejadian tersebut banyak orang-orang sakti yang berdatangan dan ingin tinggal di daerah Kampung Pitu, namun hanya tujuh orang yang kuat hidup yang lain meninggal. Dan masih sekarang Kampung Pitu hanya di tempati oleh 7 keluarga, tidak boleh kurang atau lebih dari 7 jika pantangan itu dilanggar maka akan terjadi musibah di dalam 1 keluarga mulai dari sakit-sakitan hingga meninggal dunia.

 

Di lokasi Kampung Pitu terdapat sumber mata air yang menurut cerita tempat tersebut merupakan bekas tlogo guyangan yang sebagai tempat pemandian jaran sembrani (kuda gaib) yang menjadi kendaraan bidadari. Setiap jaran sembrani yang turun ingin mandi dan menginjakan kaki di batu besar samping tlogo tersebut, tapak kaki jaran sembrani akan membekas di batu. Sekarang tlogo guyangan sudah tertutup oleh lumpur dan warga sekitar memanfaatkanya menjadi area persawahan. Sember mata air yang berada di samping tlogo digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar dan di gunakan untuk irigasi persawahan.

Gambar 1: Tlogo Guyangan

 

Meskipun Kampung Pitu masih terbilang kawasan yang masih sakral namun di sisi lain Kampung Pitu memiliki view pemandangan yang sangat menakjubkan, karena ketinggian dari Gunung Api Purba dibagian timur ini memiliki ketinggian 1000 MDPL yang dinikmati moment sunrise maupun sunset.

Gambar 2: Tapak Jaran Sebrani (Kuda Gaib)