Desa Wisata Nglanggeran: Pariwisata Berkelanjutan

Desa Wisata Nglanggeran: Pariwisata Berkelanjutan

Desa Wisata Nglanggeran: Pariwisata Berkelanjutan

Pengelolaan pariwisata di Desa Wisata Nglanggeran dilakukan dengan menerapkan prinsip ekowisata yang merupakan salah satu bentuk dari pariwisata berkelanjutan. Konsep ekowisata megutamakan 3 hal utama yang salah satunya adalah konservasi alam dan meningkatkan kesadaran lingkungan hidup.

Desa Wisata Nglanggeran telah menerapkan konsep tersebut dengan baik. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menjaga kelestarian alam, yang merupakan wisata utama di desa wisata tersebut. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah dengan pembatasan jumlah pengunjung, mengendalikan kegiatan wisata, penanaman pohon, serta program rutin mingguan yaitu Nyampah.

Pembatasan jumlah pengunjung dilakukan karena adanya perubahan orientasi, yang awalnya wisata masal kini berubah menjadi wisata berwawasan lingkungan berbasis masyarakat. Sasaran pengunjungnya pun berubah, sehingga menyebabkan penurunan jumlah pengunjung. Jumlah pengunjung pada tahun 2015 sebanyak 255.917n, namun pada tahun 2017 menurun tajam menjadi 151.035.  Kegiatan wisata yang dilakukan juga berubah. Wisata yang awalnya hanya mendaki gunung, kini telah berkembang menjadi berbagai paket wisata unggulan yang ramah lingkungan, salah satunya adalah program Live-In. Pembatasan pengunjung juga dilakukan dengan menaikkan harga tiket dan menggalakkan promosi program Live-In. Adanya konsep tersebut diharapkan agar masyarakat menyadari arti pentingnya menjaga alam dan konservasi lingkungan, dibandingkan dengan hanya sekedar wisata yang murah tanpa peduli keberlanjutan dari wisata alam tersebut. Perubahan konsep tersebut juga membuat pengendalian kegiatan wisata menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

Kegiatan penanaman pohon juga sering dilakukan. Bukan hanya pemuda desa dan anggota Pokdarwis yang melakukan kegiatan tersebut. Melalui program Sak Uwong Sak Uwit (1 orang, 1 pohon), pengunjung juga diajak agar mereka tidak hanya berwisata. Namun, juga teredukasi untuk melakukan konservasi.

Program mingguan yang masih rutin dilakukan adalah Nyampah. Kegiatan ini dilakukan seminggu satu kali, setiap hari Sabtu. Kegiatan yang dilakukan adalah menyusuri gunung untuk mengumpulkan sampah dan melakukan penanaman pohon di kawasan Gunung Api Purba.

Seluruh kerja keras pemuda Desa Nglanggeran telah membuahkan hasil. Sebagai salah satu buktinya pada 26 Januari 2018 lalu, Desa Wisata Nglanggeran masuk dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia atau Sustainable Destinations Top 100 versi Global Green Destinations Days (GGDD).

Nglanggeran Tourism Village: The sustainable Tourism

Tourism management in Nglanggeran Tourism Village is carried out by applying the ecotourism concept, which is one form of sustainable tourism. The concept of ecotourism prioritizes 3 main things, one of them is nature conservation and raising environmental awareness.

Nglanggeran Tourism Village has implemented the concept well. Various efforts have been done to preserve nature, as the main tourism in the tourism village. Some efforts that have been done are by limiting the number of visitors, controlling tourist activities, planting trees, and doing the weekly routine program of Nyampah.

Limiting the number of visitors was made due to the change in orientation of the tourism, which initially was mass tourism now turned into community-based eco-tourism. The target of visitors is changed. It caused the decreasing number of visitors. The number of visitors in 2015 was 255,917, but in 2017 it declined sharply to 151,035. Tourism activities carried out also changed. Tourism which initially only climbed the mountain has now developed into a variety of environmentally friendly tour packages. One of the packages is Live-In. The efforts to limiting visitors are also done by raising the ticket prices and promoting the program of Live-in. The new concept aims that the community will realize the importance of protecting nature and environmental conservation rather than just enjoying the cheap tourism without caring for the sustainability of the natural tourism. Controlling tourist activities was also easier to do by applying the new concept.

Tree planting activities are also often to do. It is not only the local youth people and Pokdarwis (the managers of tourism) who carry out these activities. Through the program of Sak Uwong Sak Uwit (1 person, 1 tree), visitors are also invited to plant a tree. Thus they are not only traveling but also educated to do conservation.

The routine weekly program that still holding on is Nyampah. This activity is carried out once a week, every Saturday. The activity is done by going along to the mountain to collect garbage and plant trees in the Ancient Volcano areas.

All the hard work of the youth people in Nglanggeran Village has paid off. One of the proofs is on January 26, 2018, Nglanggeran Tourism Village was included at the Sustainable Destinations Top 100 version of Global Green Destinations Days (GGDD).