Desa Wisata Nglanggeran, Desa Pusat Kunjungan Study Banding kegiatan Kepemudaan, Lingkungan dan Kepariwisataan Berbasis Komunitas

Desa Wisata Nglanggeran, Desa Pusat Kunjungan Study Banding kegiatan Kepemudaan, Lingkungan dan Kepariwisataan Berbasis Komunitas

Desa Nglanggeran kini berkembang menjadi sebuah Desa pusat kunjungan belajar bagi Desa atau daerah lain. Contohnya hari ini Minggu, 21 Agustus 2016 terdapat 2 kunjungan Study Banding. pertama dari Desa Brosot, Kec. Galur, Kulonprogo. Yang kedua dari Desa Ngeposari, Kec. Semanu, Gunungkidul. Bahkan ada juga yang pernah magang dari pengelola Geopark Merangin Jambi yang bersama sama kami belajar tentang Geopark. Saat ini memang kawasan kami salah satu Geosite di Gunungsewu Unesco Global Geopark. Geopark yang sudah diakui oleh Dunia dan Unesco. 

Banyak komunitas kepemudan, lembaga karang taruna maupun lembaga pemuda yang ingin belajar dan berdiskusi dalam pengembangan organisasi kepemudaan. Aktivitas kepemudaan di Desa Nglanggeran merupakan kegiatan rintisan dalam pengembangan Desa Wisata sehingga modal kekuatan berorganisasi kepemudaan di Desa Nglanggeran menjadi menarik untuk dipelajari.

 Setelah kuat dilembaga kepemudaan, kegiatan lain yang dilakukan adalah kegiatan konservasi. Aktivitas kegiatan lingkungan yang dilakukan bersama masyarakat membuat kondisi lingkungan dan alam terjaga sehingga nyaman untuk digunakan sebagai lokasi kegiatan dan dikunjungi. Proses melakukan konservasi, menjaga dan juga memanajeman kawasan yang bagus menjadi alasan banyak kunjungan study banding ke Desa Nglanggeran.

            Pengembangan kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan adalah Kawasan Ekowisata Berwawasan Lingkungan Berbasis Masyarakat. Sebuah pengembangan pariwisata yang dikelola komunitas atau masyarakat menjadi model pengembangan yang sesuai dikembangkan di mayoritas Desa di Indonesia. Pengalaman pemuda berkolaborasi dengan masyarakat, menjalin jaringan dengan pemerintah, swasta, BUMN, NGO dan akademisi menjadi hal yang menarik bagi destinasi pariwisata yang akan mengembangkan CBT (Community Based Tourism)

Alasan lain mengapa memilih Desa Nglanggeran sebagai tempat kunjungan Study Banding adalah pengembangan masyarakat saat ini sudah mengarah pada kewirausahaan sosial dan kewirausahaan budaya. Potensi usaha bersama masyarakat dan juga kebudayaan dan kearifan lokal diintegrasikan dengan kegiatan kepariwisataan ternyata bisa tumbuh dengan baik dan menggerakkan usaha ekonomi masyarakat. Dalam hal kewirausahaan sosial salah satu pemuda Desa Nglanggeran menjadi Pemenang 1 Kewirausahaan Sosial dari Bank Mandiri tahun 2012. Terkait kewirausahaan kami juga mendapatkan Apresiasi sebagai pemenang Culturepreneur Award 2016.

Terkait potensi, manajemen dan pemberdayaan masyarakat Desa Nglanggeran sudah tidak diragukan lagi, sehingga orang yang melakukan kunjungan study banding ke Desa Nglanggeran akan mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait banyak hal. Keuntungan selanjutnya adalah kunjungan study banding ke Nglanggeran akan sekaligus mengunjungi beberapa destinasi unggulan di desa kami yaitu Gunung Api Purba, Embung Nglanggeran, dan Air Tejun musiman Kedung Kandang. Selain daya Tarik didalam desa kami nanti para peserta Study Banding juga dekat untuk melanjutkan kunjungan ke Destinasi wisata lainnya di Jogja (Keraton, Malioboro, Prambanan, Borobudur) dan juga destinasi wisata alam di Gunungkidul berupa pantai maupun Goa.

Ilmu dan pengetahuan terbaru yang ada di Desa Nglanggeran adalah pengembangan SID (Sistem Informasi Desa), kawasan integrasi satu kecamatan (Patuk Terintegrasi), dan juga pengembangan kawasan intranet, pengembangan E-Tiketing dan juga pengolahan kakao menjadi makanan khas desa. Kami mencoba selalu berkembang dan belajar dengan semua orang termasuk orang yang datang untuk melakukan kunjungan study banding. Kami menganggap orang yang silaturahmi dan mengujungi desa kami sebagai saudara. Mari berbagi informasi, mari membangun Negeri diawali dari diri sendiri, Mari membangun bangsa melalui kegiatan di Desa.