Pengelola Desa Wisata menggunakan Seragam Jawa, melestarikan budaya dan juga menjadi atraksi wisata
Inovasi Desa adalah kunci, menjadi Desa Wisata harus selalu berinovasi. Salah satu yang dilakukan oleh team pengelola Desa Wisata Nglanggeran dengan melestarikan budaya jawa. Pada hari libur Nasional team pengelola menggunakan pakaian adat jawa yaitu Surjan, Blangkon dan juga mengenakan Jarik. Ternyata selain pelestarian kearifan lokal dan budaya yang dilakukan oleh pengelola, hal tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Minggu, 2 Juli 2017 terjadi hal yang menarik dipintu masuk Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Pagi-pagi jam 07.30an robongan dari Ciputat Tangerang sudah bersiap trekking. Sebagian pengelola yang sedang berjaga sempat terkejut karena diajak berfoto oleh rombongan ini. Salah satu rombongan tersebut menyatakan Jarang menemukan semua team lapangan yang berjaga ditempat wisata memakai pakaian adat jawa sebagai seragam.
Semoga wisatawan mendapatkan kesan positif dan kenangan selama berwisata dilibur lebaran ini. Kenangan berwisata ke Desa Wisata semoga menjadi energi positif untuk dibawa kembali bekerja menuju rutinitas di kota. Hari ini menjadi libur lebaran terakhir karena 3 Juli 2017 sebagian besar sudah harus memulai bekerja. Dihari terakhir ini Desa Wisata Nglanggeran menyiapkan kesenian lokal Jathilan di Kawasan Embung Kebun Buah Nglanggeran acara ini disuport dari Dinas Kebudayaan Kab. Gunungkidul, kelompok kesenian Kudho Wiromo dari Dusun Nglanggeran Wetan siap menghibur wisatawan yang datang. Direncanakan jam 13.00 WIB pementasan kesenian ini akan dimulai, mari berwisata ke Desa Wisata. Wisata tanpa macet di Jogjakarta. Tetap Semangat dan Terus Berkarya.. Mari membangun Indonesia melalui Desa.