Katon Bagaskara ke Gunung Api Purba, Pagelaran Spektakuler dengan Panggung Alam upaya mempromosikan Geopark berkelas Dunia
Akan dilaksanakan pagelaran spektakuler di Geosite Gunung Api Purba, Gunung Sewu Unesco Global Geopark pada Rabu, 7 November 2016. Acara ini diinisiasi berkat kerjasama yang baik antara Dinas Pariwisata DIY, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kab. Gunungkidul, Pengelola Desa Wisata Nglanggeran dan Forum Komunikasi Lintas Komunitas Peduli Pariwisata.
Acara ini merupakan perhelatan terbesar pertama yang akan digelar setelah ditetapkannya Gunung Sewu sebagai bagian dari Unesco Global Geoparks. Pada tahun 2015, setelah melalui serangkaian pemenuhan terhadap tuntutan kriteria dan proses assesment yang cukup panjang, Geopark Gunung Sewu akhirnya dikukuhkan menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark Network, sekaligus menjadi anggota Jaringan Geopark Global dan Jaringan Geopark Asia-Pasifik pada 19 September 2015 lalu di Totorri-Jepang (kawasan Geopark Global Sanââ¬â¢in Kaigan).
(Foto : Lampu Embung by IG @linggabinangkit)
Penobatan dan pemberian status geopark kelas dunia inilah yang selain menjadi sebuah kebanggan bagi Indonesia , khususnya bagi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, juga melahirkan sebuah tanggungjawab besar dalam konteks pengembangan kawasan dan penerapan secara riil konsep pembangunan yang hijau dan berkelanjutan (green and sustainable development). Tentu saja bukanlah tanggung jawab pemerintah semata, namun diperlukan pelibatan menyeluruh dari segenap komponen masyarakat untuk menjaga kelestarian ekologi kawasan Geopark Gunung Sewu.
Untuk menjaga kobar semangat, rasa kebanggan dan sinergi lintas pemangku kepentingan, pemerintah dan masyarakat dan sebagai momentum pengingat satu tahun penghargaan Geopark kelas dunia , maka di pandang perlu untuk mengaktualisasikan momentum tersebut melalui sebuah pendekatan pagelaran event bertajuk Gunung Sewu ââ¬ÅWorld Class Geoparkââ¬Â Night Specta 2016 yang digelar pada salah satu Geosite terpilih yaitu Situs Gunung Api Purba Nglanggeran. Dipilihnya Nglanggeran sebagai lokasi penyelenggaran event, didasarkan atas beberapa hal antara lain, tersedianya lokasi yang cukup luas untuk pagelaran dalam skala besar, aksesibilitas yang relatif dekat dengan Kota Yogyakarta, dengan kondisi jalan yang bags, dan hal yang terpenting adalah, bahwa di Geosite Nglanggeran, pengembangan konsep pembangunan berkelanjutan dengan pendekatan berbasis masyarakat sudah secara konkret dilakukan masyarakat melalui sektor pariwisata.
Lokasi pagelaran di desain terbuka outdoor dengan latar belakang tebing Gunung Api Purba , yang menjadi sangat eksotik pada malam hari dengan dukungan atraksi permainan tata cahaya dengan tata suara berkapasitas 40.000 watt. Adapun panggung pertunjukan didesain dengan ukuran besar dan di setup melayang , diharapkan akan menambah spektakuler pagelaran yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2016 tersebut. Konsep pagelaran dengan iringan orchestra dipilih untuk menambah kesan megah pagelaran yang akan dipadukan dengan instrumen pentatonis gamelan jawa. Perpaduan kedua jenis iringan instrumen tersebut dilengkapi dengan penampilan kesenian tari lokal bertajuk ââ¬Å Tari Talang Kencanaââ¬Â yang akan di bawakan secara kolosal oleh 20 penari diiringi komposisi yang indah perpaduan orchestra mewakili kebudayaan barat dan gamelan jawa sebagai asset budaya yang harus terus dilestarikan. Melalui penampilan ini , membawa pesan harmoni dalam budaya.
Sebagai puncak acara ditampilkan artis Katon Bagaskara yang akan mengobati kerinduan akan lantunan lagu lagu yang sangat lekat di hati masyarakat , yang dikemas dalam kemegahan iringan orchestra , yang dibawakan 45 talenta seniman muda , siswa siswi Sekolah Menengah Musik Yogyakarta. Pemilihan artis Katon Bagaskara didasarkan atas kedekatan dan kecintaan Katon Bagaskara terhadap Yogyakarta dan pesan yang dibawakan melalui beberapa lagu yang menginspirasi untuk tetap semangat bekerja dalam cinta dan ekspresi kecintaan akan alam dan cerita tentang cinta putih dan kerinduan akan keelokan pesona negeri di awan. Tentu saja makna akan kecintaan terhadap sebuah kota juga lugas tersurat dalam lantunan lagu tentang Yogyakarta.
Pada event ââ¬ÅGunung Sewu 'World Class Geopark' Night Specta 2016" juga akan dihadiri Menteri Pariwisata dan Menteri ESDM serta 3 (tiga) Gubernur dan 3 (tiga) Bupati, serta semua mitra akademisi dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan Geopark. Direncanakan tamu VVIP sejumlah 40 dan 320 untuk tamu VIP. Untuk penonton umum disediakan lokasi kelas festival dengan kapasitas 2.500 penonton.
Mari menyaksikan perhelatan spektakuler ini dengan tetap menjaga keamanan, ketertiban dan menjaga lingkungan ya. Kami rekomendasikan bagi pengunjung bisa meminimalisasi penggunaan kendaraan secara sendiri-sendiri dengan pertimbangan minimnya lokasi parkir. Akan lebih efektif jika menggunakan motor bisa berboncengan, dan jika rombongan bisa menggunakan mobil secara berombongan.
Kawasan parkir kemungkinan akan menggunakan lokasi Lapangan Sepak Bola di lapangan karang. Berjarak 1,5 KM dan akan ada angkutan lokal yang membantu membawa pengunjung ke lokasi kegiatan.