Kawasan Patuk Terintegrasi, SID Kawasan Pertama di Indonesia
Patuk merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, memiliki 11 Desa didalamnya dengan karakteristik berbeda-beda dengan keunikan, kelebihan dan kekurangan masing-masing yang tentu berbeda juga. Ada hal yang menarik dikawasan ini, karena muncul gagasan membuat Kawasan Terintegrasi-Modern-Partisipatif. Sebuah gagasan yang masih sangat asing terdengar ditelinga kita tentunya.
Team Kawasan Patuk Terintegrasi-Modern-Partisipatif
Gagasan ini muncul karena beberapa alasan, salah satunya adalah keprihatinan belum adanya sinergi, komunikasi dan kerjasama antar desa yang terjalin dengan manis. Saya yakin hal ini juga terjadi dibanyak desa di Indonesia ini. Alasan selanjutnya adalah menjadi program lanjutan untuk bisa mengefektifkan Sistem Informasi Desa (SID) yang sudah dimiliki oleh masing-masing desa di 11 Desa yang ada dikecamatan Patuk (Semoya, Pengkok, Beji, Bunder, Nglegi, Putat, Salam, Patuk, Ngoro-oro, Nglanggeran dan Terbah). Harapannya ada kerjasama yang terbagun dengan baik antar desa untuk bisa mengembangkan potensi masing-masing desa.
Kawasan Patuk Terintegrasi-Modern-Partisipatif melakukan komunikasi, koordinasi dan diskusi menggunakan IT salah satunya adalah group WhatsApp, media sosial Facebook, Twitter, dll. Intinya adalah menjadi pengguna Smart Phone yang Smart. Dilakukan juga agenda tatap muka langsung dan belajar bersama terkait hal-hal baru sehingga ada tukar informasi. Sabtu, 16 januari 2016 juga dilakukan pertemuan di Kampung Emas Plumbungan. Disambut dengan makanan khas berupa Berkat Dhalem, dilanjutkan diskusi. Selanjutnya menuju Embung Nglanggeran sambil menikmati Sunset juga dilakukan diskusi ringan untuk pengembangan kawasan lebih baik lagi.
Saat ini belum semua perwakilan desa bisa aktif dan mengikuti secara totalitas, karena itulah tantangan terbesar di Desa. Tidak akan mendapatkan respond an dukungan langsung besar, namun harus diberikan contoh dan melihat hasilnya dulu baru akan mengikuti. Kami yakin gerakan kami akan menjadi sebuah model pengembangan kawasan di Desa-Desa lain se Indonesia. Karena sama seperti pengalaman kami mengembangkan Desa Wisata. Setelah ada bukti dan keberhasilan maka banyak muncul sistem pengembangan Pariwisata Desa.
Semoga niat tulus untuk membangun Indonesia dari Desa ini mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Dan saya yakin Indonesia akan Jaya ketika Desa sudah berdaya, bermarabat dan mandiri.
Sugeng Handoko. Tetap Semangat, Terus Belajar dan Berkarya!!!