Inovasi Sumur Resapan di Desa Wisata Nglanggeran Bersama Sobat Ar Ades

Inovasi Sumur Resapan di Desa Wisata Nglanggeran Bersama Sobat Ar Ades

Desa Wisata Nglanggeran kali ini kedatangan tamu dari Sobat Air Ades dan Prof. Dr. Bambang Pratistho bersama Prof. Dr. Pratikyo dari Hidrologi UPN dalam rangka Water Conservacation pada tanggal 20-22 September 2018. Water Conservacation ini didukung oleh The Nature Conservancy. The Nature Conservancy memiliki misi untuk melakukan konservasi air di desa Wisata Nglanggeran dengan membangun 50 sumur resapan dan pembetulan instalasi air.

The Nature Conservancy menekankan bahwa konservasi air sangat penting. Dalam kehidupan air sangat dibutuhkan, karena 71% tubuh manusia adalah air dan manusia memiliki hak untuk melindungi air. The Nature Conservancy memiliki tugas untuk melakukan proteksi atau menjaga alam (melindungi terumbu karang, melindungi orang utan, melindungi hutan),mentransformasi (sharing ilmu dan bekerja sama dengan masyrakat), mengispirasi masyarakat untuk melindungi alam"Kampanye pelestarian alam", mejaga alam untuk kelestarian ekosistem untuk masa depan yang lebih baik.Prof. Dr. Bambang Pratistho dan Prof. Dr. Pratikyo dari Hidrologi UPN Yogyakarta menyampaikan hasil penelitian di Desa Wisata Nglanggeran. Gunung Kidul utara adalah daerah Non Cekungan Air (air tidak melimpah), endapan laut purba yang ditumpangi Gunung Api Purba beserta gaya tektonik yang mengenainya menyebabkan terbentuknya komplek akuifer yang rumit. Daerah nglanggeran dan sekitarnya merupakan destinasi wisata yang terus berkembang, untuk menjaga ketersediaan air “menabung” air merupakan masalah sendiri dan masalah kualitas air juga harus diperhatikan.Di Desa Wisata Nglanggeran tidak semua warga memiliki sumur dalam rumahnya, karena tidak semua titik memiliki sumber air. Terdapat dua sumur yang digunakan oleh banyak warga, sumur tersebut berada di sawah warga. Banyak warga yang mengambil air dari dua sumur tersebut namun belum memperhatikan instalasi yang ada (banyak kabel-kabel yang tidak beraturan). Instalasi yang tidak beraturan tersebut tentu berbahaya bagi warga yang akan menggarap sawah karena memiliki potensi menyetrum. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembetulan (perapian) instalasi air. Sedangkan pembuatan sumur resapan untuk menampung (menabung) air ketika musim hujan dan ketika musim kemarau datang warga masih memiliki ketersediaan air untuk keperluan mereka.Warga Desa Wisata Nglanggeran khususnya Dusun Nglanggeran Kulon RT14 dan RT 15 sangat berterimakasih dari Program Ades ini karena membantu Pejuang Air Ades (Sugeng Handoko) untuk bisa mewujudkan mimpi melakukan konservasi air dan merapikan Sumber mata air di Desa Nglanggeran.Saat ini wisatawan juga bisa belajar tentang sumur resapan di Desa Wisata Nglanggeran, kami tunggu ya kedatangannya.