Simulasi Protokol Kesehatan Desa Wisata di Desa Wisata Nglanggeran
Desa Wisata Nglanggeran menjadi lokasi percontohan untuk dijadikan sebagai lokasi simulasi protokol Kesehatan di Destinasi Desa Wisata. Dinilai menjadi salah satu destinasi yang lengkap sarana prasarana pendukungnya, pengelolaan sumber daya manusia, dan juga inovasi yang dilakukan membuat Desa Wisata Nglanggeran dipilih oleh dinas/instansi terkait.
Kegiatan simulasi dilakukan pada hari Selasa, 16 Juni 2020 dimulai pukul 09.00 s/d 12.00 WIB. Dalam simulasi ini dihadiri oleh Wakil Bupati Gunungkidul, perwakilan DPRD Gunungkidul, Dinas Pariwisata DIY, Dinas Pariwisata Kab. Gunungkidul, Dinas Kesehatan Kab. Gunungkidul, Dinas kominfo Gunungkidul, BNPB, perwakilan kecamatan patuk, Asosiasi pariwisata di Gunungkidul, Pemerintah Desa Nglanggeran, Tim Gugus Tugas tanggap Covid-19, dan tamu undangan lainnya serta pengelola Desa Wisata Nglanggeran.
Kegiatan simulasi dilakukan mulai dari wisatawan datang dilokasi parkir, diarahkan oleh petugas parkir dengan menggunakan masker dan face shield. Wisatawan selanjutnya diarahkan untuk mencuci tangan sebelum menuju loket. Tempat cuci tangan di Kawasan ini cukup banyak sehingga membuat wisatawan tetap nyaman dan menjaga jarak minimal 1 meter.
Sebelum sampai di Petugas loket, akan ada satu petugas yang menunggu untuk melakukan cek suhu wisatawan menggunakan Thermo Gun. Selanjutnya menuju ke loket, diloket pembelian tiket masuk akan dilayani petugas loket, wisatawan menunjukkan bukti booking kegiatan dan melakukan pembayaran. Pembayaran disarankan dengan melakukan pembayaran non tunai. Di Loket Tiket masuk sudah ada fasilitas pembayaran dengan EDC dan juga QRIS. Dengan Qris wisatawan bisa melakukan pembayaran dengan OVO, Gopay, Link Aja, dll.
Setelah selesai dengan urusan administratif wisatawan selanjutnya bisa melakukan kegiatan dengan tetap memakai masker, menjaga jarak antar wisatawan, dan direkomendasikan menggunakan pemandu. Namun tidak menutup kemungkinan juga wisatawan yang sudah mengenal medan bisa melakukan trekinga tau jelajah desa sendiri.
Untuk jalur treking sudah disiapkan satu jalur antara jalur naik dan turun diminimalisir untuk bisa berpapasan dan terjadi kerumunan wisatawan.
Setelah turun, juga disediakan tempat cuci tangan dan wisatawan wajib cuci tangan kemudian menuju lokasi parkir untuk mengambil kendaraannya Kembali pulang meninggalkan Desa Wisata Nglanggeran.
Dalam simulasi pertama ini juga dilakukan simulasi di Homestay, melihat kesiapan homestay. Dan juga simulasi juga di warung sekitar Destinasi Gunung Api Purba. Mushola (tempat ibadah) juga dicek dan dilakukan seilas simulasi jaga jarak dan fasilitas tempat wudhu.
Setelah simulasi ada masukan dari tamu undangan untuk bisa menyempurnakan alur dan protocol Kesehatan yang ada. Pak Wardoyo dari Dinas Pariwisata DIY mengungkapkan Desa Wisata Nglanggeran menjadi Desa Wisata pertama di DIY yang sudah melakukan simulasi, harapannya bisa optimal dan menjadi contoh bagi Desa Wisata lainnya. Pak Immawan Wahyudi, wakil bupati Gunungkidul menyambut baik inisiasi positif dan gerak cepat Dinas Pariwisata Gunungkidul untuk menyiapkan Normal baru disektor pariwisata. Karena Kepariwisataan menjadi unggulan di Gunungkidul.
Terus banyak pertanyaan kapan bukanya? Tunggu ya, pasti akan kami infokan juga. Untuk melihat penerapan New Normal Desa Wisata Nglanggeran KLIK DISINI