Sensasi trekking di GUNUNG API PURBA
Setiap orang yang suka mendaki gunung biasanya sudah memahami cara menikmati alam disetiap Gunung yang berbeda. Gunung Api Purba sudah pasti menawarkan pesona yang tentu saja berbeda dengan gunung-gunung lainnya. Disini mualai dari awal trekking, pendaki sudah dapat menikmati sensasi melihat bebatuan berukuran raksasa. Bukan hanya itu, pendaki juga akan melewati lorong sempit diselah-selah bebatuan besar.
Pemandangan di Gunung Api Purba saat musim kemarau memang terlihat gersang, karena seluruh tumbuhan hijau banyak bersemi dimusim penghujan. Akan tetapi dimusim apapun Gunung Api Purba tetap terlihat eksotis, karena banyak pepohonan yang daunnya sedang gugur justru membuat pendaki yang suka berfoto terasa seperti di luar negri yang memiliki musim gugur.
Bagi para pendaki pemula, Gunung Api Purba memang sangat tepat untuk didaki karena ketingginya -+700 MDPL, bagi yang tidak sanggup mendaki sampai pada ketinggian tersebut, cukup sampai pos satu saja sudah bisa menikmati pemandangan sunset di sore hari dengan view yang sangat memukau.
Selain memukau, Gunung Api Purba juga memiliki nilai budaya yang tetap dijaga dan dianggap sakral oleh masyarakat setempat, jadi para pendaki yang berkunjung tetap harus menjaga sikap dan perilaku dengan baik. Seperti pada tempat yang berada sebelum puncak Gunung Api Purba yaitu sumber mata air Comberan, Wanita yang sedang datang bulan tidak boleh mengunjungi tempat tersebut dan sudah ada larangan di jalan sebelum masuk ke kawasan sumber mata air Comberan.
Lalu bagaimana dengan pemandangan di puncak Gunung Api purba ? pertanyaan ini sering membawa para pendaki sampai pada puncak pendakiannya. Tepat dibawah puncak, adalah tempat yang biasa digunakan untuk camping ground yaitu tempat dimana para pendaki bermalam di Gunung Api Purba. Setelah sampai puncak, pendaki dapat merasakan berdiri diatas batu berukuran besar dengan pemandangan alam membentang disekitar alam Purba.